GYMNOSPERMAE
A. PENGERTIAN
Gymnospermae
adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Gymnospermae berasal dari bahasa
Yunani, yaitu gymnos yang berarti telanjang dan sperma yang berarti biji,
sehingga gymnospermae dapat diartikan sebagai tumbuhan berbiji terbuka.tumbuhan
berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak
terlindung dalam bakal buah (ovarium). Secara harfiah Gymnospermae berarti gym
= telanjang dan spermae = tumbuhan yang menghasilkan biji. Pada tumbuhan
berbunga (Angiospermae atau Magnoliphyta), biji atau bakal biji selalu
terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada
Gymnospermae, biji nampak (terekspos) langsung atau terletak di antara
daun-daun penyusun strobilus atau runjung.
Gymnospermae
telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu), sebelum
era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang
sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara : Pteridospermophyta (paku
biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat
melanjutkan keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang
dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah
punah (paku biji).
Gymnospermae
berasal dari Progymnospermae melalui proses evolusi biji. Hal tersebut dapat
dilihat dari bukti-bukti morfologi yang ada. Selanjutnya Progymnospermae
dianggap sebagai nenek moyang dari tumbuhan biji. Progymnospermae mempunyai
karakteristik yang merupakan bentuk antara Trimerophyta dan tumbuhan berbiji.
Meskipun kelompok ini menghasilkan spora, tetapi juga menghasilkan pertumbuhan
xylem dan floem sekunder seperti pada Gymnospermae. Progymnospermae juga sudah
mempunyai kambium berpembuluh yang bifasial yang mampu menghasilkan xilem dan
floem sekunder. Kambium berpembuluh merupakan ciri khas dari tumbuhan berbiji.
Salah satu contoh Progymnospermae adalah tipe Aneurophyton yang hidup
pada jaman Devon, sudah menunjukkan system percabangan tiga dimensi dengan
stelenya yang bertipe protostele. Contoh lainnya adalah tipe Archaeopteris
yang juga hidup di jaman Devon. Kelompok ini dianggap lebih maju karena sudah
menunjukkan adanya system percabangan lateral yang memipih pada satu bidang dan
sudah mempunyai struktur yang dianggap sebagai daun. Batangnya mempunyai stele
yang bertipe eustele yang menunjukkan adanya kekerabatan dengan tumbuhan
berbiji yang sekarang.
B. CIRI-CIRI UMUM
Gymnospermae memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Bakal biji tidak terlindungi oleh
daun buah.
2. Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang
berupa herba. Batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar. Akar
dan batang tersebut selalu mengadakan pertumbuhan menebal sekunder. Berkas
pembuluh pengangkutan kolateral terbuka. Xilem pada gymnospermae hanya terdiri
atas trakeid saja sedangkan floemnya tanpa sel-sel pengiring.
3. Mempunyai akar, batang, dan daun
sejati.
4. Bentuk perakaran tunggang.
5. Daun sempit, tebal dan kaku.
6. Tulang daun tidak beraneka ragam.
7. Tidak memiliki bunga sejati.
8. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat
dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam strobilus betina.
9. Struktur perkembangbiakan yang khas
adalah biji yang dihasilkan bunga ataupun runjung. Setiap biji
mengandung bakal tumbuhan , yaitu embrio yang terbentuk oleh suatu proses
reproduksi seksual. Sesudah bertunas embrio ini tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.
10. Sperma atau sel kelamin jantan
menuju kesel telur atau sel kelamin betina melalui tabung serbuk sari hanya
terdapat pada tumbuhan berbiji.
11. Tumbuhan biji mempunyai jaringan
pembuluh yang rumit. Jaringan ini merupakan saluran menghantar untuk mengangkut
air, mineral, makanan dan bahan – bahan lain.
12. Tumbuhan berbiji terbuka memiliki pigmen hijau
(klorofil) yang penting untuk fotosintesis yaitu suatu proses dasar pembuatan
makanan pada tumbuhan.
13. Gymnospermae memiliki batang yang tegak lurus
dan bercabang-cabang. Daunnya jarang yang berdaun lebar, jarang yang bersifat
majemuk, dan system pertulangan daunnya tidak banyak ragamnya. Hal ini sangat
berbeda dengan karakteristik daun yang terdapat pada angiospermae yang sistem
pertulangannya beraneka ragam.
C. KLASIFIKASI DAN IDENTIFIKASI
Gymnospermae memiliki tujuh divisi,
namun tiga diantaranya sudah punah, dan empat divisi lainnya masih bertahan
sampai sekarang. Empat divisi Gymnospermae yang masih bertahan adalah:
1) Ginkgophyta (Hanya satu jenis yang
masih bertahan: Ginkgo biloba)
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli
dari daratan Cina. Tinggi pohon dapat mencapai 30 meter, daun berbentuk kipas
mudah gugur. dan berumah dua. Berdasarkan bukti fosil ginkgo diperkirakan telah
hidup sejak jaman jura (181 juta tahun yang lalu). Serbuk sari dan bakal biji
dihasilkan oleh individu yang berlainan. Anggota kelompok ini hanya ada satu
species yaitu Ginkgo biloba. Spesies ini tercatat sebagai spesies pohon
tertua di dunia. Selama 80 tahun spesies ini belum pernah berubah.
Klasifikasi Ginkgo biloba
Kingdom : Plantae
Divisio : Ginkgophyta
Class : Ginkgoopsida
Ordo : Ginkgoales
Family : Ginkgoaceae
Genus : Ginkgo
Spesies : Ginkgo biloba
Divisio : Ginkgophyta
Class : Ginkgoopsida
Ordo : Ginkgoales
Family : Ginkgoaceae
Genus : Ginkgo
Spesies : Ginkgo biloba
Ciri khas tanaman ini adalah
1. Mempunyai daun yang berbentuk
seperti kapas dengan lebar 5 sampai 10 sentimeter dan tinggi batang mencapai 30
meter. Selain itu, daunnya juga ada yang berbentuk mirip daun paku kelompok
suplir.
2. Ketika musim penyerbukan tiba,
tanaman ini mengeluarkan bau yang kurang sedap dan dijauhi oleh manusia.
Habitus pohon tinggi lebih dari 1000 kaki, daun berubah warna dan menggugurkan
daunnya pada musim rontok.
3. Tumbuhan berumah dua (diesis)
4. Gamet jantan motil, penyerbukan di
air.
5. Daun muda menggulung, melebar bentuk
kipas, daun terbagi dua simetris karena lekukan yang dalam, mengalami
perkembangan.
6. Strobilus jantan berbentuk kerucut;
strobilus betina dngan 2 ovuli yang berbeda kematangannya; ovulum mempunyai
pembungkus berdaging yang dapat berubah warna.
7. Lembaga mempunyai 2 cotyledon.
2) Cycadophyta (Cycadophyta di
bagi menjadi dua famili, yaitu Cycadaceae dan Zamiaceae).
Ordo ini dicirikan dengan bentuk dan
susunan daun yang mirip dengan pohon palem. Batang tidak bercabang, akar
serabut, dan ujung daun mudanya menggulung seperti daun tumbuhan paku muda,
termasuk dalam tumbuhan berumah dua. Alat kelamin jantan dan alat kelamin
betina terdapat pada pohon yang berbeda. Pohon jantan mempunyai tongkol dengan
kotak-kotak berisi serbuk sari. Pohon betina membentuk daun buah yang pipih
yang pada lekukan tepi daun buah terdapat bakal biji.
Ordo ini beranggotakan sembilan
genus yang masih hidup sampai sekarang dan meliputi sekitar 100 spesies.
Meskipun tumbuhan ini tidak ditemukan dalam fosil diduga sudah muncul pada
zaman trias sampai kapur awal. Tanda-tanda khas golongan ini adalah batang
tidak bercabang, daun majemuk tersusun sebagai tajuk di pucak pohon. Cycadales
baik ditemukan baik di wilayah tropic maupun subtropik, misalnya Zamia dan
Cycas rumphii (pakis haji).
Adapun ciri – ciri umum dari ordo Cycadales adalah :
1. Berupa pohon, seperti kelapa sawit
dengan pertulangan daun sejajar. Batang tidak bercabang, daunnya majemuk,
tersusun sebagai tajuk di puncak pohon.
2. Berumah dua, artinya ada tanaman
jantan yang menghasilkan strobilus jantan dan tanaman betina yang menghasilkan
strobilus betina pada tanaman yang berbeda. Anggota ini menghasilkan strobilus
yang besar. Meskipun demikian, rata – rata reproduksinya rendah. Dari 15 – 20
strobilus yang dihasilkan tumbuhan Cycas jantan, hanya satu atau dua saja yang
siap melepaskan serbuk sarinya. Strobilus jantan ini menghasilkan aroma yang
membuat serangga tertarik untuk datang. Setelah datang, serangga tersebut akan
memakan strobilus dan berkembang biak. Pada saat yang sama, strobilus betina
menghasilkan bau yang dapat mengusir serangga yang datang kepadanya. Setelah
beberapa waktu, strobilus betina menghasilkan aroma yang justru menarik
serangga yang berasal dari strobilus jantan. Sambil membawa mikrospora dari
strobilus jantan, serangga tersebut menuju strobilus betina dan terjadilah
polinasi.
3. Daun berbagi menyirip, tersusun
roset batang, daun muda menggulung.
4. Mirip palma berkayu berbentuk pohon
atau semak.
5. Strobilus terminalis, uniseksualis,
dioecious.
6. Strobilus jantan mengandung banyak
sekali mikrosporofil yang tersusun spiral dengan mikrosporangia pada permukaan
bawah.
7. Gamet jantan (spermatozoid) motil,
di lingkungan air, penting untuk penyerbukan.
8. Jumlah ovuli dua atau lebih pada
tiap megasporofil.
Strobilus betina strobilus jantan
Contoh spesies dari divisi ini
adalah cycas rumphii dengan klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Cycadophyta
Kelas : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Familia : Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies : Cycas rumphii Miq
Pakis haji berhabitus mirip palem,
namun sebenarnya sangat jauh kekerabatannya. Kemiripan ini berasal dari susunan
anak daunnya yang tersusun berpasangan. Semua pakis haji berumah dua (dioecious)
sehingga terdapat tumbuhan jantan dan betina. Serbuk sari dihasilkan oleh
tumbuhan jantan darirunjung besar yang tumbuh dari ujung batang. Alat betina
mirip daun dengan biji-biji tumbuh dari samping. Alat betina tumbuh dari
sela-sela ketiak daun. Walaupun ia disebut “pakis”, dan daun mudanya juga mlungkerpakis
sejati, pakis haji sama sekali bukan anggota tumbuhan berspora tersebut.
Akar
beberapa jenis pakis haji dapat diinfeksi oleh sejenis Cyanobacteria, Anabaena
cycadeae , yang pada gilirannya menguntungkan kedua pihak ( simbiosis
mutualistis). Akar yang terinfeksi akan membentuk semacam bintil-bintil yang
berisi jasad renik tersebut. Beberapa pakis haji yang besar dapat dimakan
bagian teras batangnya, karena mengandung pati.
3) Coniferophyta atau dapat disubut
Pinophyta (Merupakan tumbuhan runjung).
Coniferales artinya
tumbuhan pembawa kerucut, karena alat reproduksi jantan atau betina berupa
strobilus. Ada dua strobilus, yaitu strobilus biji atau strobilus betina dan
strobilus jantan strobilus serbuk sari.
Seperti halnya
tumbuhan gymnospermae yang lain. Meskipun Coniferales banyak ditemukan pada
zaman sekarang, sebenarnya merupakan tumbuhan purba yang pernah hidup dominant
pada zaman karbon atas ( 345 juta tahun lalu). Anggota Coniferales merupakan
tumbuhan `evergreen` (selalu hijau ).
Adapun ciri umum divisi
ini adalah
1. Tanaman berupa pohon,
daun berbentuk jarum, serta ada yang berumah satu dan berumah dua.
2. Pohon pinus dan cemara
banyak hidup di Eropa bagian pegunungan. Di Eropa tanaman pinus dan cemara
disebut evergreen, artinya daunnya tetap hijau sepanjang masa.
divisi Coniferophyta
memiliki 4 famili, yaitu:
a)
Familia Araucariaceae
Genus : Araucaria,
Agathis
Ciri-ciri familia Araucariaceae:
1)
Evergreen trees, mengandung resin.
2)
Daun tersusun spiral atau 2 tingkat, kaku,
serupa paku, linear atau ovatus, sering meruncing.
3)
Strobilus uniseksualis, terminalis atau
aksilar.Strobilus jantan dgn banyak mikrosporofil masing-masing dengan 4-19
mikrosporangia. Strobilus betina mirip gada atau bulat, dengan ovulum soliter
dengan bagian memipih serupa sayap.
4)
Kecambah dengan 2-4 cotyledon.
Contoh : Araucaria sp. dan Agathis alba
Araucaria sp.:
Agathis alba:
b)
Familia Podocarpaceae
Ciri-ciri familia
Podocarpaceae :
1) Terdapat di belahan
bumi selatan.
2) Perdu atau pohon; daun tersusun spiral atau
berseling, bentuk menyerupai sisik, serupa jarum sampai lancealatus.
3) Strobilus
uniseksualis, dioecious, aksilaris. Strobilus jantan berbentuk conus dengan
banyak mikrosporofil, dua mikrospangia pada tiap mikrosporofil. Strobilus
betina hanya memiliki satu sampai beberapa ovuli yang soliter, sering dengan
pembungkus sukulen epimatium (homolog dengan sisik pembawa ovuli) atau tertanam
dalam arilus bentuk cawan (Phyllocladus).
4) Mikropil pada
Podocarpus menghadap ke bawah.
Contoh : Podocarpus
imbricatus, Podocarpus polystachyus
Podocarpus sp betina dan jantan
c)
Familia Pinaceae
Genus : Pinus
Ciri-ciri familia
Pinaceae :
1)
Pohon berkayu, strobilus bentuk conus.
2)
Daun bentuk jarum & berkelompok atau serupa sisik, daun dan sisik tersusun
spiral, sisik dan braktea lepas.
3)
Tiap sisik dengan dua (2) biji bersayap.
4)
Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon; strobilus jantan lebih kecil dari
pada strobilus betina (berkayu), terletak aksilaris.
5)
Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan angin.
6)
Serbuk sari dengan dua gelembung udara.
7)
Cotyledon banyak.
Contoh : Pinus merkusii
Strobilus betina pada Pinus
merkusii
Klasifikasi Pinus
Divisi : Coniferophyta
Kelas : Pinopsida
Bangsa : Pinales
Suku : Pinaceae
Marga : Pinus
Jenis : Pinus merkusii
Divisi : Coniferophyta
Kelas : Pinopsida
Bangsa : Pinales
Suku : Pinaceae
Marga : Pinus
Jenis : Pinus merkusii
1. Familia Cupressaceae
Genus : Cupressus
Ciri-ciri familia
Cupressaceae :
1)
Daun bentuk sisik dan tersusun berhadapan atau berseling, sisik dan braktea
bersatu.
2)
Tiap braktea dengan sejumlah biji kecil tanpa sayap.
3)
Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon, strobilus jantan berbentuk
kerucut, strobilus betina berbentuk bulat, terletak aksilaris.
4)
Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan hewan.
5)
Cotyledon banyak.
Contoh : Cupressus sp., Juniperus communis, Thuja gigantean
Cupressus sp.
Contoh tumbuhan
Coniferales :
Agathis alba (damar), Pinus
merkusii (pinus), Cupressus sp., Araucaria sp., Sequoia
sp., Juniperus sp. dan Taxus sp.
Manfaat:
Tumbuhan dari ordo ini
banyak dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya, batang pinus digunakan untuk bahan
industri kertas dan korek api. Sedangkan damar digunakan untuk minyak terpentin
dan obat – obatan. Selain itu, cemara juga dapat digunakan sebagai tanaman
hias.
Ijin copas
BalasHapusga ada do strukturnya do. camana ni!!!!
BalasHapus